MANAJER DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MANAJER
Manajer (Hasibuan):
Seseorang
yang mengarahkan orang lain dan yang bertanggung jawab atas
pekerjaan
tersebut
Pemimpin (Robert Tanembuan):
Mereka
yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi,
mengarahkan, dan
mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua pekerjaan
dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan
Menurut Prof. Maccoby:
Seorang
pemimpin yang baik untuk masa kini adalah seorang yang religious,
yaitu menerima
kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama besar secara kumulatif,
kendatipun ia sendiri menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan
Tugas-tugas manajer:
1.
Managerial cycle; siklus pengambilan
keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi,
pengendalian, penilaian, dan pelaporan
2.
Memotivasi à harus dapat mendorong bawahannya
untuk bekerja giat dan membina bawahan dengan baik dan harmonis
3.
Manajer harus berusaha memenuhi
kebutuhan para bawahannya
4.
Manajer harus dapat menciptakan
kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya
5.
Manajer harus berusaha agar
para bawahan bersedia memikul tanggung jawab
6.
Manajer harus membina
bawahannya agar dapat nbekerja secara efektif dan efisien
7.
Manajer harus membenahi fungsi-fungsi
fundamental manajemen secara baik
8.
Manajer harus membina hubungan
yang harmonis dengan pihak luar
Tingkatan manajemen:
1.
Top management (manajemen puncak)
2.
Middle management (manajemen
menengah)
3.
Lower management (manajemen tingkat
bawah)
Persyaratan jabatan manajer (Littlefield
dan Peterson):
1.
Technical skills (keterampilan
menggunakan alat-alat teknis)
2.
Human skills (keterampilan berinteraksi,
saling berhubungan, saling mengerti, dan dapat menyelami
keinginan/perasaan/kepribadian)
3.
Conceptual skills (kemampuan
menggerakkan perusahaan, melihat masa depan perusahaan)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN (decision making)
Pengambilan keputusan (G.R Terry):
Pemilihan
alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif
Pengambilan keputusan (Harold Koontz dan
Cyril O’Donnel):
Pemilihan
di antara alternatif-alternatif mengenai suatu cara bertindak – adalah
inti daripada
perencanaan. Suatu rencana dapat
dikatakan tidak ada, jika tidak ada
keputusan –
suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk dan reputasi yang telah
dibuat
Pengambilan keputusan (Sondang P Siagian):
Suatu pendekatan
yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan
fakta-fakta dan
data, penentuan yang matang atas alternatif yang dihadapi dan
mengambil
tindakan yang paling tepat
Pengambilan keputusan (Malayu S.P.
Hasibuan):
Suatu
proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk
melakukan
aktivitas-aktivitas pada masa yang akan datang
Pengambilan
keputusan à menghasilkan keputusan à menimbulkan aktivitas-aktivitas, sehingga proses manajemen dapat
terlaksana
Dasar pengambilan keputusan (Sondang P
Siagian):
1.
Percaya kepada kekuatan gaib
2.
Percaya kepada kekuatan duniawi
3.
Berdasarkan intuisi
4.
Berdasarkan akal sehat
5.
Berdasarkan logika murni
6.
Berdasarkan metode ilmiah
Akan tetapi, pada umumnya suatu keputusan
diambil berdasarkan:
1.
Intuisi (suara hati) 3. Pengalaman (experience)
2.
Fakta-fakta 4. Kekuasaan (authority)
Teknik pengambilan keputusan:
1.
Operation Research à menggunakan teknik matematis dalam
analisa dan pemecahan masalah à usaha inventarisasi
2.
Linear Programming à riset dengan menggunakan rumus matematik à disebut juga vector analysis
3.
Gaming war games, teori yang biasanya
digunakan untuk menentukan strategi
4.
Probability à teori kemungkinan yang dapat
diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal yang tidak normal mengenai
sebuah keputusan
5.
Ranking and statistical weighting à (1) melokalisasi berbagai faktor
yang akan mempengaruhi keputusan terakhir, (2) menimbang faktor-faktor yang
dapat dibandingkan dan yang tercakup di dalam setiap alternatif
Menurut John Robert Beishline, pemecahan
masalah yang dihadapi dapat dengan cara:
1.
Manajemen
konvensional/tradisional à berdasarkan tindakan-tindakan yang diambilnya pada masa lalu
2.
Manajemen sistematis à berdasarkan pengalamannya sendiri
dan pengalaman orang lain yang menghadapi masalah yang sama
3.
Manajemen berdasarkan ilmu
pengetahuan (scientific management) à manajer menetapkan terlebih dahulu
masalah yang dihadapinya secara seksama, membuat suatu patokan sebagai suatu
pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan, fakta, data, informasi, menetapkan
pemecahan sementara dan memeriksa kembali cara pemecahan tersebut
Dalam scientific management, langkah-langkah
yang ditempuh untuk pengambilan keputusan adalah:
1.
Mengumpulkan fakta, data, dan
informasi
2.
Menganalisa data dan
mempertimbangkan tujuan dalam hubungannya dengan data, fakta , dan informasi
yang sudah tersedia
3.
Menetapkan keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
Langkah-langkah pengambilan keputusan
(G.R.Terry):
1.
Merumuskan masalah
2.
Menganalisa masalah
3.
Menetapkan sejumlah alternatif
4.
Mengevaluasi masing-masing
alternatif
5.
Memilih alternatif yang akan
menjadi keputusan dan yang akan dilaksanakan
Langkah-langkah pengambilan keputusan
(Peter F. Drucker):
1.
Menetapkan masalah
2.
Menganalisa masalah
3.
Mengembangkan
alternatif-alternatif pilihan
4.
Mengambil keputusan yang tepat
5.
Mengambil keputusan menjadi
tindakan yang efektif
Unsur-unsur dalam pengambilan keputusan:
1.
Pribadi dan kepribadian si decision maker
2.
Sifat masalah yang dihadapi
3.
Pandangan dan pengetahuan
faktual decision maker tentang
masalah yang dihadapi
4.
Kondisi institusional (lembaga)
5.
Situasi umum yang menjadi
lingkungan sekitar
Data dalam pengambilan keputusan harus
memenuhi syarat:
1.
Well identified (data berasal dari
sumber resmi)
2.
Up to date (data terbaru)
3.
Relevant (data berhubungan langsung
dengan masalah)
4.
Reliable (data dapat dipercaya)
5.
Complete (lengkap)
Data dapat digolongkan menjadi:
a.
Data primer à data yang diperoleh langsung dari
obyeknya (wawancara, eksperimen)
b.
Data sekunder à data yang diperoleh dari hasil
penelitian orang lain (dari buku, dll)
Kognisi (pengetahuan) manusia dalam
menginterpretasikan data terdiri dari 6 tingkatan:
1.
Persepsi à tahu rupa, tidak tahu nama, dan
tidak tahu maksudnya
2.
Hafalan à tahu rupanya dan tahu namanya,
tetapi tidak mengerti maksudnya
3.
Imajinasi à tahu rupa, tahu nama, dan tahu
tujuan/kegunaan/maksudnya
4.
Konsepsi à sudah dapat melakukan planning
5.
Judgement à suatu pengetahuan yang serba lengkap, sehingga mampu menentukan
strategi (policy)
6.
Penalaran à pengetahuan yang diperoleh melalui
pengolahan data, fakta dan informasi dengan jalan penalaran
Keputusan dapat diambil oleh:
a.
Individu (individual decision)
b.
Kelompok (group decision)
IV.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
PEMIMPIN
Kualifikasi atau sifat pemimpin (G.R.
Terry):
1.
Energi, mempunyai kekuatan
mental dan fisik
2.
Stabilitas emosi
3.
Human relationships, harus banyak
mengetahui tentang tingkah laku, sifat manusia dan hubungan manusia
4.
Personal motivation, dapat memotivasi
diri sendiri dan orang lain
5.
Communication skills, mempunyai
kecakapan dalam berkomunikasi
6.
Teaching skills, kecakapan untuk
mendidik, membimbing, memberikan petunjuk, dll
7.
Social skills, bersifat suka menolong,
senang jika bawahannya maju, peramah, dan dapat menghargai pendirian orang lain
8.
Technical competent, cakap dalam
menganalisa perencanaan, pengorganisasian, pendelegasian wewenang dan tangkas
dalam mengambil keputusan
Syarat-syarat seorang pemimpin (Henry
Fayol):
1.
Physical (kesehatan fisik)
2.
Mental (kesehatan mental)
3.
Moral (energik, penuh spirit dan inisiatif,
mempunyai loyalitas dan dedikasi terhadap pekerjaan)
4.
General education (mempunyai pengetahuan
umum yang luas)
5.
Special knowledge (memiliki pengetahuan
teknis operatif yang dipimpinnya)
6.
Experience (pengalaman yang berasal dari
kerja langsung di tempat)
Pemimpin (leader, eksekutif,
ketua) adalah orangnya, kepemimpinan (leadership) adalah gaya dalam melakukan
tugas-tugasnya.
Pemimpin (Malayu S.P. Hasibuan):
Seseorang
yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk
mengarahkan
orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut
dalam mencapai
suatu tujuan
Macam-macam wewenang seorang pemimpin:
1.
Wewenang formal à wewenang sah yang dimiliki seorang
pemimpin, karena kedudukannya dalam perusahaan.
Wewenang ini dapat berasal dari:
a.
Top down authority
b.
Bottom-up authority
2.
Wewenang pribadi à wewenang karena wibawa yang
dimiliki seseorang, misal karena usia,
pendidikan, kepribadian, sehingga dapat mempengaruhi kehidupan kelompok
dan kepuasan bawahannya
Hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin:
1.
Tradisi/warisan
2.
Kekuatan pribadi
3.
Pengangkatan atasan
4.
Pemilihan
KEPEMIMPINAN
Fungsi eksekutif ialah menyediakan suatu
sistem komunikasi, memelihara, kesediaan
bekerja sama dan
menjamin keutuhan organisasi
Kepemimpinan adalah kemampuan pribadi untuk
menegaskan keputusan yang
memberikan
dimensi mutu dan dimensi kesusilaan terhadap koordinasi kegiatan
organisasi dan
perumusan tujuannya
Kepemimpinan (G.R.Terry):
Kegiatan-kegiatan
untuk mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama
untuk mencapai
tujuan
Kepemimpinan yang berdasarkan Pancasila
adalah kepemimpinan yang memliki jiwa Pancasila, yang memiliki beberapa asas:
1.
Ing ngarso sing tulodo à seorang pemimpin harus mampu lewat sifat dan perbuatannya
menjadikan dirinya pola anutan bagi yang
dipimpinnya
2.
Ing madya mangun karso à seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangatberswakarsa dan
berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya
3.
Tut wuri handayani à seorang
pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya berani berjalan di
depan dan sanggup bertanggung jawab
Unsur-unsur kepemimpinan:
1.
Orang yang memimpin (leader)
2.
Orang-orang yang dipimpin
(pengikut)
3.
Organisasi
4.
Sasaran yang ingin dicapai (objective)
5.
Lingkungan adalah nilai-nilai
sosial, pertimbangan ekonomis dan politis
Teori Kepemimpinan
1.
Teori keadaan à kepemimpinan dipengaruhi oleh
keadaan pemimpin, para pengikut, organisasi, dan pengaruh sosial, ekonomi,
budaya agama, moral, politik
2.
Teori sifat à Sifat-sifat yang dimiliki pemimpin
dianggap sebagai ukuran penting dan satu daftar sifat diajukan sebagai ukuran
untuk menentukan potensi kepemimpinan seseorang
Tipe-tipe
kepemimpinan:
1.
Deserter à tipe pemimpin yang perhatiannya
terhadap produksi maupun terhadap pekerja rendah à gaya kepemimpinan terburuk
2.
Missionary à tipe pemimpin yang perhatiannya
terhadap produksi rendah, sedang terhadap pekerja paling besar à gaya kepemimpinan berorientasi pada
manusia pekerja
3.
Autocrat à tipe pemimpin yang perhatiannya terhadap produksipaling besar,
sedang terhadap pekerja rendah à gaya kepemimpinan berorientasi pada produksi
4.
Compromiser à tipe pemimpin yang perhatiannya
terhadap produksi maupun terhadap pekerja sedang-sedang saja à gaya kepemimpinan yang berimbang
5.
Executive à tipe pemimpin yang perhatiannya baik terhadap produksi maupun terhadap
pekerja paling besar à gaya kepemimpinan yang terbaik
Tipe kepemimpinan eksekutif adalah tipe
kepemimpinan yang terbaik, karena memiliki 3 unsur kepemimpinan:
1.
Keyakinan
2.
Kecakapan
3.
Diterima para bawahannya
Teori Tiga Dimensi Kepemimpinan (Wiliam J. Reddin)
1.
Orientasi Tugas (Task orientation à tipe seorang pemimpin dapat dilihat
dari kualitas keinginannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
2.
Orientasi Hubungan (Relationships orientation) à tipe seorang pemimpin dapat dilihat dari kualitas perhatiannya terhadap
hubungan dengan orang lain
3.
Orientasi efektivitas (Effectiveness) à tipe pemimpin dapat dilihat dari
kemauannya untuk memperoleh produktivitas yang tinggi
III.
MANAJER DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MANAJER
Manajer (Hasibuan):
Seseorang
yang mengarahkan orang lain dan yang bertanggung jawab atas
pekerjaan
tersebut
Pemimpin (Robert Tanembuan):
Mereka
yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi,
mengarahkan, dan
mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua pekerjaan
dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan
Menurut Prof. Maccoby:
Seorang
pemimpin yang baik untuk masa kini adalah seorang yang religious,
yaitu menerima
kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama besar secara kumulatif,
kendatipun ia sendiri menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan
Tugas-tugas manajer:
1.
Managerial cycle; siklus pengambilan
keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi,
pengendalian, penilaian, dan pelaporan
2.
Memotivasi à harus dapat mendorong bawahannya
untuk bekerja giat dan membina bawahan dengan baik dan harmonis
3.
Manajer harus berusaha memenuhi
kebutuhan para bawahannya
4.
Manajer harus dapat menciptakan
kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya
5.
Manajer harus berusaha agar
para bawahan bersedia memikul tanggung jawab
6.
Manajer harus membina
bawahannya agar dapat nbekerja secara efektif dan efisien
7.
Manajer harus membenahi fungsi-fungsi
fundamental manajemen secara baik
8.
Manajer harus membina hubungan
yang harmonis dengan pihak luar
Tingkatan manajemen:
1.
Top management (manajemen puncak)
2.
Middle management (manajemen
menengah)
3.
Lower management (manajemen tingkat
bawah)
Persyaratan jabatan manajer (Littlefield
dan Peterson):
1.
Technical skills (keterampilan
menggunakan alat-alat teknis)
2.
Human skills (keterampilan berinteraksi,
saling berhubungan, saling mengerti, dan dapat menyelami
keinginan/perasaan/kepribadian)
3.
Conceptual skills (kemampuan
menggerakkan perusahaan, melihat masa depan perusahaan)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN (decision making)
Pengambilan keputusan (G.R Terry):
Pemilihan
alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif
Pengambilan keputusan (Harold Koontz dan
Cyril O’Donnel):
Pemilihan
di antara alternatif-alternatif mengenai suatu cara bertindak – adalah
inti daripada
perencanaan. Suatu rencana dapat
dikatakan tidak ada, jika tidak ada
keputusan –
suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk dan reputasi yang telah
dibuat
Pengambilan keputusan (Sondang P Siagian):
Suatu pendekatan
yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan
fakta-fakta dan
data, penentuan yang matang atas alternatif yang dihadapi dan
mengambil
tindakan yang paling tepat
Pengambilan keputusan (Malayu S.P.
Hasibuan):
Suatu
proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk
melakukan
aktivitas-aktivitas pada masa yang akan datang
Pengambilan
keputusan à menghasilkan keputusan à menimbulkan aktivitas-aktivitas, sehingga proses manajemen dapat
terlaksana
Dasar pengambilan keputusan (Sondang P
Siagian):
1.
Percaya kepada kekuatan gaib
2.
Percaya kepada kekuatan duniawi
3.
Berdasarkan intuisi
4.
Berdasarkan akal sehat
5.
Berdasarkan logika murni
6.
Berdasarkan metode ilmiah
Akan tetapi, pada umumnya suatu keputusan
diambil berdasarkan:
1.
Intuisi (suara hati) 3. Pengalaman (experience)
2.
Fakta-fakta 4. Kekuasaan (authority)
Teknik pengambilan keputusan:
1.
Operation Research à menggunakan teknik matematis dalam
analisa dan pemecahan masalah à usaha inventarisasi
2.
Linear Programming à riset dengan menggunakan rumus matematik à disebut juga vector analysis
3.
Gaming war games, teori yang biasanya
digunakan untuk menentukan strategi
4.
Probability à teori kemungkinan yang dapat
diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal yang tidak normal mengenai
sebuah keputusan
5.
Ranking and statistical weighting à (1) melokalisasi berbagai faktor
yang akan mempengaruhi keputusan terakhir, (2) menimbang faktor-faktor yang
dapat dibandingkan dan yang tercakup di dalam setiap alternatif
Menurut John Robert Beishline, pemecahan
masalah yang dihadapi dapat dengan cara:
1.
Manajemen
konvensional/tradisional à berdasarkan tindakan-tindakan yang diambilnya pada masa lalu
2.
Manajemen sistematis à berdasarkan pengalamannya sendiri
dan pengalaman orang lain yang menghadapi masalah yang sama
3.
Manajemen berdasarkan ilmu
pengetahuan (scientific management) à manajer menetapkan terlebih dahulu
masalah yang dihadapinya secara seksama, membuat suatu patokan sebagai suatu
pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan, fakta, data, informasi, menetapkan
pemecahan sementara dan memeriksa kembali cara pemecahan tersebut
Dalam scientific management, langkah-langkah
yang ditempuh untuk pengambilan keputusan adalah:
1.
Mengumpulkan fakta, data, dan
informasi
2.
Menganalisa data dan
mempertimbangkan tujuan dalam hubungannya dengan data, fakta , dan informasi
yang sudah tersedia
3.
Menetapkan keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
Langkah-langkah pengambilan keputusan
(G.R.Terry):
1.
Merumuskan masalah
2.
Menganalisa masalah
3.
Menetapkan sejumlah alternatif
4.
Mengevaluasi masing-masing
alternatif
5.
Memilih alternatif yang akan
menjadi keputusan dan yang akan dilaksanakan
Langkah-langkah pengambilan keputusan
(Peter F. Drucker):
1.
Menetapkan masalah
2.
Menganalisa masalah
3.
Mengembangkan
alternatif-alternatif pilihan
4.
Mengambil keputusan yang tepat
5.
Mengambil keputusan menjadi
tindakan yang efektif
Unsur-unsur dalam pengambilan keputusan:
1.
Pribadi dan kepribadian si decision maker
2.
Sifat masalah yang dihadapi
3.
Pandangan dan pengetahuan
faktual decision maker tentang
masalah yang dihadapi
4.
Kondisi institusional (lembaga)
5.
Situasi umum yang menjadi
lingkungan sekitar
Data dalam pengambilan keputusan harus
memenuhi syarat:
1.
Well identified (data berasal dari
sumber resmi)
2.
Up to date (data terbaru)
3.
Relevant (data berhubungan langsung
dengan masalah)
4.
Reliable (data dapat dipercaya)
5.
Complete (lengkap)
Data dapat digolongkan menjadi:
a.
Data primer à data yang diperoleh langsung dari
obyeknya (wawancara, eksperimen)
b.
Data sekunder à data yang diperoleh dari hasil
penelitian orang lain (dari buku, dll)
Kognisi (pengetahuan) manusia dalam
menginterpretasikan data terdiri dari 6 tingkatan:
1.
Persepsi à tahu rupa, tidak tahu nama, dan
tidak tahu maksudnya
2.
Hafalan à tahu rupanya dan tahu namanya,
tetapi tidak mengerti maksudnya
3.
Imajinasi à tahu rupa, tahu nama, dan tahu
tujuan/kegunaan/maksudnya
4.
Konsepsi à sudah dapat melakukan planning
5.
Judgement à suatu pengetahuan yang serba lengkap, sehingga mampu menentukan
strategi (policy)
6.
Penalaran à pengetahuan yang diperoleh melalui
pengolahan data, fakta dan informasi dengan jalan penalaran
Keputusan dapat diambil oleh:
a.
Individu (individual decision)
b.
Kelompok (group decision)
IV.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
PEMIMPIN
Kualifikasi atau sifat pemimpin (G.R.
Terry):
1.
Energi, mempunyai kekuatan
mental dan fisik
2.
Stabilitas emosi
3.
Human relationships, harus banyak
mengetahui tentang tingkah laku, sifat manusia dan hubungan manusia
4.
Personal motivation, dapat memotivasi
diri sendiri dan orang lain
5.
Communication skills, mempunyai
kecakapan dalam berkomunikasi
6.
Teaching skills, kecakapan untuk
mendidik, membimbing, memberikan petunjuk, dll
7.
Social skills, bersifat suka menolong,
senang jika bawahannya maju, peramah, dan dapat menghargai pendirian orang lain
8.
Technical competent, cakap dalam
menganalisa perencanaan, pengorganisasian, pendelegasian wewenang dan tangkas
dalam mengambil keputusan
Syarat-syarat seorang pemimpin (Henry
Fayol):
1.
Physical (kesehatan fisik)
2.
Mental (kesehatan mental)
3.
Moral (energik, penuh spirit dan inisiatif,
mempunyai loyalitas dan dedikasi terhadap pekerjaan)
4.
General education (mempunyai pengetahuan
umum yang luas)
5.
Special knowledge (memiliki pengetahuan
teknis operatif yang dipimpinnya)
6.
Experience (pengalaman yang berasal dari
kerja langsung di tempat)
Pemimpin (leader, eksekutif,
ketua) adalah orangnya, kepemimpinan (leadership) adalah gaya dalam melakukan
tugas-tugasnya.
Pemimpin (Malayu S.P. Hasibuan):
Seseorang
yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk
mengarahkan
orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut
dalam mencapai
suatu tujuan
Macam-macam wewenang seorang pemimpin:
1.
Wewenang formal à wewenang sah yang dimiliki seorang
pemimpin, karena kedudukannya dalam perusahaan.
Wewenang ini dapat berasal dari:
a.
Top down authority
b.
Bottom-up authority
2.
Wewenang pribadi à wewenang karena wibawa yang
dimiliki seseorang, misal karena usia,
pendidikan, kepribadian, sehingga dapat mempengaruhi kehidupan kelompok
dan kepuasan bawahannya
Hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin:
1.
Tradisi/warisan
2.
Kekuatan pribadi
3.
Pengangkatan atasan
4.
Pemilihan
KEPEMIMPINAN
Fungsi eksekutif ialah menyediakan suatu
sistem komunikasi, memelihara, kesediaan
bekerja sama dan
menjamin keutuhan organisasi
Kepemimpinan adalah kemampuan pribadi untuk
menegaskan keputusan yang
memberikan
dimensi mutu dan dimensi kesusilaan terhadap koordinasi kegiatan
organisasi dan
perumusan tujuannya
Kepemimpinan (G.R.Terry):
Kegiatan-kegiatan
untuk mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama
untuk mencapai
tujuan
Kepemimpinan yang berdasarkan Pancasila
adalah kepemimpinan yang memliki jiwa Pancasila, yang memiliki beberapa asas:
1.
Ing ngarso sing tulodo à seorang pemimpin harus mampu lewat sifat dan perbuatannya
menjadikan dirinya pola anutan bagi yang
dipimpinnya
2.
Ing madya mangun karso à seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangatberswakarsa dan
berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya
3.
Tut wuri handayani à seorang
pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya berani berjalan di
depan dan sanggup bertanggung jawab
Unsur-unsur kepemimpinan:
1.
Orang yang memimpin (leader)
2.
Orang-orang yang dipimpin
(pengikut)
3.
Organisasi
4.
Sasaran yang ingin dicapai (objective)
5.
Lingkungan adalah nilai-nilai
sosial, pertimbangan ekonomis dan politis
Teori Kepemimpinan
1.
Teori keadaan à kepemimpinan dipengaruhi oleh
keadaan pemimpin, para pengikut, organisasi, dan pengaruh sosial, ekonomi,
budaya agama, moral, politik
2.
Teori sifat à Sifat-sifat yang dimiliki pemimpin
dianggap sebagai ukuran penting dan satu daftar sifat diajukan sebagai ukuran
untuk menentukan potensi kepemimpinan seseorang
Tipe-tipe
kepemimpinan:
1.
Deserter à tipe pemimpin yang perhatiannya
terhadap produksi maupun terhadap pekerja rendah à gaya kepemimpinan terburuk
2.
Missionary à tipe pemimpin yang perhatiannya
terhadap produksi rendah, sedang terhadap pekerja paling besar à gaya kepemimpinan berorientasi pada
manusia pekerja
3.
Autocrat à tipe pemimpin yang perhatiannya terhadap produksipaling besar,
sedang terhadap pekerja rendah à gaya kepemimpinan berorientasi pada produksi
4.
Compromiser à tipe pemimpin yang perhatiannya
terhadap produksi maupun terhadap pekerja sedang-sedang saja à gaya kepemimpinan yang berimbang
5.
Executive à tipe pemimpin yang perhatiannya baik terhadap produksi maupun terhadap
pekerja paling besar à gaya kepemimpinan yang terbaik
Tipe kepemimpinan eksekutif adalah tipe
kepemimpinan yang terbaik, karena memiliki 3 unsur kepemimpinan:
1.
Keyakinan
2.
Kecakapan
3.
Diterima para bawahannya
Teori Tiga Dimensi Kepemimpinan (Wiliam J. Reddin)
1.
Orientasi Tugas (Task orientation à tipe seorang pemimpin dapat dilihat
dari kualitas keinginannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
2.
Orientasi Hubungan (Relationships orientation) à tipe seorang pemimpin dapat dilihat dari kualitas perhatiannya terhadap
hubungan dengan orang lain
3.
Orientasi efektivitas (Effectiveness) à tipe pemimpin dapat dilihat dari
kemauannya untuk memperoleh produktivitas yang tinggi
0 comments